Besik Ngaad Pahing: Tradisi Bersih Makam Warga Bongos yang Sarat Makna

Administrator 29 Oktober 2025 10:38:40 WIB

<p>Tradisi gotong royong masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Dusun Bongos. Salah satu wujud nyatanya adalah kegiatan Besik Ngaad Pahing, yaitu kegiatan rutin membersihkan makam yang dilakukan warga setiap 35 hari sekali, tepatnya pada hari Ahad Pahing, berdasarkan penanggalan Jawa.</p>

<p>Kegiatan ini menjadi simbol kekompakan warga dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus bentuk penghormatan terhadap para leluhur yang telah berpulang. Nama "Besik Ngaad Pahing" sendiri memiliki makna yang dalam:</p>

<p>Besik, dalam bahasa Jawa, berarti bersih-bersih atau membersihkan. Ngaad, berasal dari kata Ahad dalam bahasa Arab, yang berarti hari Minggu. Pahing, adalah salah satu dari lima hari pasaran dalam penanggalan Jawa. Dengan demikian, Besik Ngaad Pahing secara harfiah berarti kegiatan bersih-bersih makam yang dilakukan setiap hari Minggu Pahing.</p>

<h3>Budaya dan Spirit Kebersamaan</h3>
<p>Sejak pagi hari, warga berkumpul di area pemakaman dengan membawa alat-alat kebersihan seperti sabit, sapu lidi, cangkul, dan karung sampah. Mereka membersihkan semak belukar, merapikan batu nisan, serta membuang sampah yang ada di sekitar makam.</p>

<h3>Lebih dari Sekadar Membersihkan</h3>
<p>Kegiatan ini bukan hanya tentang kebersihan fisik semata, namun juga menjadi refleksi spiritual dan bentuk penghormatan kepada para pendahulu. Warga meyakini bahwa menjaga makam adalah bagian dari menjaga hubungan dengan leluhur serta merawat warisan budaya dan tradisi desa.</p>

<p>Besik Ngaad Pahing adalah contoh nyata dari kearifan lokal yang perlu dijaga dan diwariskan.</p>

<p>Besik Ngaad Pahing bukan hanya kegiatan rutin, tetapi sudah menjadi bagian dari identitas sosial dan budaya masyarakat Bongos. Di tengah arus modernisasi, tradisi seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan, gotong royong, dan rasa hormat terhadap sejarah serta leluhur.</p>

<p>Mari kita terus lestarikan tradisi ini sebagai warisan budaya yang memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat Dusun Bongos.</p>

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License