Potensi Dusun
Administrator 15 Agustus 2025 14:25:20 WIB
Di Kalurahan Gadingsari terdapat 18 dusun/padukuhan. Setiap padukuhan memiliki potensi keunggulan masing-masing yaitu :
- Dayu
- Kenteng
- Ketalo
- Klatak
- Soko
- Sorobayan
Dusun Sorobayan memiliki potensi yang sangat beragam, terutama dalam bidang alam, budaya, dan ekonomi. Secara geografis, dusun ini dikelilingi oleh lahan pertanian subur yang mendukung sektor agraris, terutama dalam budidaya padi, sayuran, dan palawija. Keberadaan sungai di sekitar wilayah ini juga menjadi sumber daya alam yang penting bagi masyarakat, baik untuk irigasi maupun sebagai potensi wisata berbasis alam. Keindahan lingkungan yang masih asri menjadikan Sorobayan sangat cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata yang menarik bagi wisatawan.
Selain potensi alamnya, Dusun Sorobayan juga memiliki kekayaan budaya yang khas, salah satunya adalah batik Sembrani. Batik ini memiliki motif yang unik dan sarat makna filosofis, mencerminkan kearifan lokal serta sejarah panjang masyarakat Sorobayan. Keterampilan membatik diwariskan secara turuntemurun
dan menjadi bagian dari identitas dusun ini. Dengan adanya budaya batik Sembrani, Dusun Sorobayan berpeluang untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, menarik wisatawan, serta meningkatkan minat generasi muda dalam melestarikan tradisi.
Secara ekonomi, masyarakat Dusun Sorobayan sebagian besar bergerak di sektor pertanian, industri rumahan, dan kerajinan batik Sembrani. Banyak warga yang mengembangkan usaha kecil seperti produksi makanan khas, peternakan skala kecil, serta pemasaran batik sebagai produk unggulan. Jika dikelola dengan baik dan mendapat dukungan dari pemerintah maupun pihak swasta, potensi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. Dengan kombinasi potensi alam, budaya, dan ekonomi kreatif yang dimiliki, Dusun Sorobayan memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
- Bongos I
- Bongos II
Dusun Bongos II memiliki berbagai potensi di bidang sumber daya alam, ekonomi, serta sosial dan budaya. Dalam sektor peternakan, beberapa warga memelihara bebek (entok), kambing, sapi,
dan sebagainya. Di bidang ekonomi, terdapat usaha kecil seperti jamu gendong, telur asin, dan catering, meskipun masih dalam skala antar tetangga. Selain itu, terdapat beberapa warung atau toko kecil yang melayani kebutuhan warga.
Dalam aspek sosial dan budaya, terdapat organisasi pemuda-pemudi yang mewadahi aktivitas kepemudaan. Setiap RT memiliki dasa wisma serta arisan rutin yang diadakan terpisah untuk bapak-bapak dan
ibu-ibu. Kegiatan keagamaan juga cukup aktif, dengan pengajian ibu-ibu setiap malam Selasa serta kegiatan TPA anak-anak di Masjid Al-Fattah setiap Selasa dan Kamis sore.
- Klagaran
- Tegesan
- Nampan
- Nanggulan
Dusun Nanggulan yang kaya akan sumber daya pohon Gayam berpotensi menjadikan salah satu tumbuhan tersebut menjadi ciri khas dan menjadi profil dusun. Dengan kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni dusun ini berpotensi menjadikan gayam sebagai hak panten dan kekayaan intelektual. Selain itu, Gayam bisa diperkayakan dengan mencari inovasi dari pembuatan makan yang bersumber dari buah Gayam. Masyarakat hanya perlu membudidayakan buah Gayam dan mencoba untuk memulai memperoduksi Gayam.
Kemudian, harmonisasi dan toleransi akan masyarakat yang mempunyai corak keagaaman multikultural menjadikan masyarakat Nanggulan tetap menjadi kesatuan yang utuh. Hal ini dilandaskan oleh nilai moral sosial dan yang merangkul seluruh elemen masyarakat. “Bhinneka Tunggal Ika” yang merupakan spirit
tak tertulis Pancasila mendukung dan menjamin keberagaman masyarakat Indonesia. Dengan masyarakat yang multikultural ini berpotensi untuk memiliki keragaman budaya, kemampuan beradaptasi dan kesadaran disertai penghargaan.
- Demakan
Dusun Demakan merupakan sebuah komunitas yang kaya akan potensi dan karakteristik unik. Dikelilingi oleh pemandangan alam yang asri, seperti pegunungan dan sawah yang menghijau, dusun ini memiliki iklim tropis yang mendukung kegiatan pertanian. Masyarakatnya, yang dikenal ramah, umumnya terlibat dalam sektor pertanian, dengan tanaman utama seperti padi, sayuran, dan buah-buahan, serta beberapa penduduk yang memproduksi barang dari kayu.
Dusun ini tergolong maju karena didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki macam macam keterampilan yang mana keterempilan itu mereka manfaatkan untuk mencari penghasilan mereka. misalnya, ada yang berjualan Tempe, Peyek, Gula kelapa hasil produksi rumahan sendiri.
- Wonorejo I
- Wonorejo II
Dusun Wonorejo II di Kabupaten Bantul memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Salah satu potensi tersebut adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Terdapat beberapa UMKM di Wonorejo II yaitu usaha gula jawa, emping dan keripik pisang.
Selain itu, dusun ini juga memiliki potensi dalam bidang seni dan budaya. Hal ini tercermin dari penyelenggaraan pentas seni organ tunggal pada 13 September 2019, yang diadakan dalam rangka memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI. Acara semacam ini menunjukkan kekayaan budaya lokal dan
dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai atraksi wisata budaya yang menarik. Dengan mengoptimalkan potensipotensi tersebut, Dusun Wonorejo II dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pengembangan sektor pariwisata dan pelestarian budaya lokal.
- Patihan
Letak dusun patihan yang masih masuk kepada pantai menjadikan pantai goa cemara sebagai potensi dari dusun ini. Hampir semua roda perekonomian pada dusun Patihan terletak di pantai goa cemara. Pantai ini dijadikan sebagai objek wisata sekitar tahun 2010 dan menjadikan pantai ini untuk destinasi wisata yang ada pada Yogyakarta. Masyarakat yang ada di dusun patihan memanfaatkan pantai ini dengan berjualan hasil buminya dipantai tersebut selain kehidupan mereka yaitu bertani. Tidak hanya berjualan, masyarakat dusun patihan juga ada yang membuat usaha seperti kolam renang pada pantai tersebut.
Saat ini, pantai goa cemara mengalami penurunan dari segi pengunjung setelah adanya pandemi covid-19. Perputaran ekonomi yang terjadi menjadi tidak seperti pada saat sebelum pandemi covid-19. Maka dari itu, pantai Goa Cemara menjadi potensi yang perlu dikembangkan untuk menjadikan pantai ini sebagai salah satu destinasi wisata yang direkomendasikan pada kabupaten Bantul.
Dusun patihan yang masyarakatnya mempunyai lahan yang banyak sehingga lahan tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan. Ciri khas pada dusun patihan adalah hasil bumi telo yang dapat dimanfaatkan dari beberapa olahan agar dapat menjadi UMKM yang bagus untuk dikembangkan.
- Wonoroto
Dusun Wonoroto memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berkaitan dengan sektor pariwisata. Dengan adanya aliran wisatawan yang terus berkembang, peluang bagi masyarakat setempat untuk membuka usaha seperti warung makan, penyewaan perlengkapan pantai, hingga penjualan oleh-oleh khas daerah semakin terbuka lebar. UMKM ini dapat mendukung kebutuhan wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.
Selain itu, di dusun Wonoroto terdapat Pantai Pandansari. Pantai ini terkenal dengan pesona alamnya yang indah dan cocok untuk berbagai aktivitas wisata, mulai dari berjemur, bermain air, hingga menikmati sunset yang menawan. Keindahan pantai yang masih alami menjadikannya tempat yang ideal bagi wisatawan yang mencari ketenangan serta keindahan alam yang jarang ditemukan di tempat lain.
- Demangan
PENGUMUMAN PEMBAYARAN PBB
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
